Sabtu, 27 September 2014

Photo 360 derajat dari Google

Google Street View Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Priok

 

Google membuat aplikasi baru dengan team ahlinya untuk membuat maps lokasi berikut dengan lokasi photo 3D nya dan photo 360 derajat. Google maps tentunya untuk mengetahui dimana letak lokasi dimana obyek atau tempat berada tentunya dengan titik kordinat dan photo satelit. Ide yang sangat bagus, pemikirian briliant. Sedikit info tentang google street ini dari  Wikipedia bahwa :

Google Street View merupakan sebuah fitur Google Maps yang diperkenalkan tahun 2007 dan menyediakan pemandangan jalan 360° dan membolehkan pengguna melihat bagian dari kota pilihan mereka dan wilayah metropolitan sekitarnya pada tingkat dasar. Ketika diluncurkan tanggal 25 Mei 2007, hanya lima kota yang dimasukkan. Kemudian berkembang ke lebih dari 40 kota AS, dan meliputi pinggiran kota, dan kota-kota terdekat.

Google Street View, ketika dioperasikan, menampilkan foto yang sebelumnya diambil oleh kamera di atas sebuah kendaraan, dan dapat dijelajahi menggunakan tombol panah di keyboard atau mouse dengan menekan panah di layar. Menggunakan cara ini, foto dapat dilihat dalam berbagai ukuran, dari arah manapun, dan berbagai sudut. Garis yang diperlihatkan di sepanjang jalan menandai arah yang diikuti oleh jalan itu.

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang informasi Google Street View  ini silahkan berkunjung ke alamat tersebut.Kamera yang digunakan terletak di atas mobil khusus seperti ini :

Apakah lokasi Anda sudah masuk atau terekam oleh team google, kalau belum silahkan mendaftarkan dengan jenis kepeluannya :
  1. Lokasi Besar ( Jika Anda mengelola sebuah properti besar seperti universitas, stadion, mal, atau taman, mintalah kunjungan dari tim Street View - tidak ada lokasi yang terlalu besar bagi kami.), Meminta kunjungan dari tim Street View
  2. Diluar jangkauan ( Dinas pariwisata, nonprofit, dan organisasi sekarang dapat meminjam peralatan Trekker kami untuk membantu mengumpulkan View berbagai tempat terpencil dan unik ) Ajukan permohonan Trekker sekarang
Untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok - Jln. Nusantara No. 2 Pelabuhan Tanjung Priok alamat google maps disini 

Untuk Google Street View ( gunakan http://www.instantstreetview.com/)  Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok - Jln. Nusantara No. 2 Pelabuhan Tanjung Priokdan bisa dilihat 380 derajat dengan alamat di bawah ini (pengambilan photo pada tahun 2012 akhir) :

DILIHAT DARI ARAH MASUK POS 1 (BARAT)
Image Link
http://maps.googleapis.com/maps/api/streetview?size=640x640&pano=QtmSzs-cZ3c7LC4ATy-W4g&heading=48.458761682858324&fov=90&pitch=9.414348462664702&sensor=false
View Street
http://www.instantstreetview.com/1kvk12z5g5x4sz3bpzsez2u
Latitude / Longitude
-6.111963,106.874343

DILIHAT DARI ARAH  JALAN NUSANTARA (BARAT DAYA)
Image Link
http://maps.googleapis.com/maps/api/streetview?size=640x640&pano=jGPE1ohPc8Lh09VXnhpKrw&heading=-227.47096013266142&fov=90&pitch=5.658857979502178&sensor=false
View Street
http://www.instantstreetview.com/1kvkk9z5g5x4vz12uzrcz2u
http://www.instantstreetview.com/1kvkjfz5g5x8mz10vzqaz2u

Latitude / Longitude
-6.111291,106.874346

DILIHAT DARI ARAH  JALAN PULAU PAYUNG (UTARA)
Image Link
View Street
Latitude / Longitude
-6.111461,106.87511
Gedung nya belum dicat dan diperbaiki, ini gedung yang sudah dicat pertama, menurut informasi akan direnovasi ulang untuk kita tunggu saja jadinya seperti apa.


Semoga bermanfaat untuk pencarian lokasi untuk kepentingan pelayanan kesehatan terbatas di Pelabuhan Tanjung Priok, Salam

Sabtu, 13 September 2014

Asal Nama Slamet Pada Gunung Slamet


Dari jajaran gunung api di Jawa, bahkan Indonesia, Gunung Slamet (3.428 m dpl) di Jawa Tengah memiliki nama yang bisa dibilang unik. Gunung ini memiliki nama yang tegas baik dalam bahasa maupun maknanya. Slamet! Yang berarti selamat. Sebuah kata yang sebenarnya “modern” untuk ukuran nama gunung.
Mari kita lihat nama gunung lain. Merapi misalnya. Dari bahasa apa kata itu? Asal katanya apa? Maknanya juga tersamar. Demikian juga nama lain. Merbabu, Sumbing, Sindoro, Lawu, Sinabung, Krakatau, Tambora, dan sebagainya. Nama-nama yang memang ada maknanya tetapi harus melalui penelaahan bahasa yang sedikit rumit. Sangat berbeda dengan Slamet. Sangat jelas artinya.
Nama Slamet memang cenderung baru. Seperti yang dikutip dari jejaktapak.com, kata ini aslinya merupakan serapan dari Arab yakni ”Islam”. Artinya nama itu ada setelah Islam masuk ke Pulau Jawa. Dan masa itu memang belum lama karena baru pada sekitar abad ke-13. Syekh Maulana Malik Magribi merupakan tokoh dari Campa yang menjadi tokoh pertama membawa Islam ke Jawa. Berawal dari Gresik kemudian dia mengembara ke sejumlah daerah di Jawa.
Kembali dahulu ke nama Gunung Slamet. Karena namanya cenderung baru, maka Slamet hampir bisa dipastikan bukan nama asli gunung tersebut. Lalu apa nama aslinya? Ada dua versi yang masuk akal.
Seorang sejarawan Belanda, J. Noorduyn berteori nama asli gunung tersebut adalah Gunung Agung. Hal itu berdasarkan pada sebuah naskah bahasa Sunda tentang petualangan Bujangga Manik. Siapa Bujangga Manik? Dia adalah seorang pengembara yang berkeliling Pulau Jawa. Perjalanannya itu dikisahkan dalam sebuah puisi ditulis pada daun nipah. Naskah Bujangga Manik seluruhnya terdiri dari 29 lembar daun nipah, yang masing-masing berisi sekitar 56 baris kalimat yang terdiri dari 8 suku kata.
Bujangga Manik ini disebut juga Prabu Jaya Pakuan. Seorang resi beragama Hindu dari Kerajaan Sunda. Dari naskahnya dapat diketahui dia sempat sampai dan tinggal di Bali. Nah di naskah ini disebut banyak daerah termasuk gunung. Salah satunya nama Gunung Agung. Menurut penelaahan Noordyun pemaparan lokasi gunung itu sama dengan Gunung Slamet sekarang ini. Jadi diduga nama awal Slamet adalah Gunung Agung.
Tetapi ada juga riwayat yang menyebut nama asli gunung itu adalah Gora. Sedang perubahan nama menjadi Slamet sama dengan yang diteorikan oleh Noodyun bahwa ada pengaruh Islam. Tetapi siapa? Karena sejak dahulu tidak sembarang orang bisa memberi nama sebuah wilayah. Setidaknya sekelas raja atau wali. Dan nama Syeh Maulana Malik Magribi disebut sebagai tokoh yang mencetuskan nama tersebut.
Dikisahkan, dalam pengembaraannya tokoh ini diserang penyakit kulit yang susah disembuhkan. Kemudian dia pergi ke Gunung Gora. Di sebuah lerengnya ini dia menemukan sumber air panas dengan tujuh pancuran. Diputuskan untuk sementara tinggal di daerah tersebut dan setiap hari dia mandi dengan air panas dari sumber di Gunung Gora hingga akhirnya sembuh. Sebenarnya masuk akal karena sumber air panas di gunung yang mengandung belerang memang bisa mengobati penyakit kulit.
Inilah asal muasal nama Slamet. Syeh Maulana memberi nama sumber air itu dengan nama Pancuran Tujuh yang sampai saat ini masih ada di daerah Baturaden. Dan Gunung Gora diubah namanya menjadi Gunung Slamet. Sementara kata Baturaden muncul ketika Syeh Maulana memberi nama seorang pengawalnya yang setia mengikuti dia termasuk tinggal di Pancuran Tujuh dengan nama Rasuladi yang berarti pengawal yang setia atau Batur Adi. Dari kata Batur Adi inilah kemudian berkembang menjadi Baturaden.
Dari sisi vulkanologi Slamet sendiri termasuk dalam gunung stratovolkano (kerucut) dengan tipe letusan stromboli. Mirip dengan Gunung Krakatao atau Galunggung yang bersifat eksplosif. Dengan karakter Tromboli letusannya akan melontarkan lava pijar dan materi lain ke udara hingga risiko terbesar tentu adalah munculnya awan panas, hujan material hingga bom vulkanik. Untungnya dalam sejarah yang ada letusan Slamet tidak membawa korban jiwa karena lontaran materialnya jatuh ke kawah sendiri.
Gunung ini meletus terakhir pada pada 1988 tepatnya pada 12-13 Juli ditandai dengan keluarnya abu dan lava dari kawah gunung api tipe A tersebut. Pada 2009 Gunung Slamet juga sempat meningkat aktivitasnya hingga statusnya sampai di Level III. Dan pada Maret 2014 ini statusnya kembali naik ke Waspada.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda