Pada hari jum'at, 03 Pebruari 2012. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dikunjungi oleh beberapa Masmedia, Media Masa dan elektronik untuk meliput " Waspada Flu Burung ". Bagaimana hasil liputan dari masmedia tersebut ?.
Berita Satu,
Inilah liputannya : Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok menyatakan selalu siaga untuk penanggulangan flu burung dalam pemeriksaan awak kapal maupun muatan di pelabuhan tersebut.
"Kita selalu siap, selalu melakukan simulasi. Dan ada eskalasi (peningkatan) kegiatan jika pemerintah menetapkan ada wabah tertentu," kata Kepala KKP Tanjung Priok dr Azimal M.Kes dalam temu media di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (3/2)
Ia mengatakan pihaknya selalu memantau laman Badan Kesehatan Dunia (WHO) jika ada penyakit yang dinyatakan pandemi, dan melakukan langkah persiapan terutama dalam menangani kapal-kapal dari negara asal pandemi.
"Seperti misalnya wabah flu burung, kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh bagi kapal-kapal dari negara asal wabah," katanya.
Jika ada awak kapal yang memiliki gejala serupa dengan flu burung, KKP akan langsung merujuk awak kapal itu ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
"Waktu flu burung mewabah, kita pernah mengirimkan 13 suspek ke RSPI Sulianti Saroso meskipun kemudian dinyatakan negatif," ujar Azimal memberi contoh. Baca dari sumbernya
"Waktu flu burung mewabah, kita pernah mengirimkan 13 suspek ke RSPI Sulianti Saroso meskipun kemudian dinyatakan negatif," ujar Azimal memberi contoh. Baca dari sumbernya
Info Publik,
Inilah liputannya : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjug Priok belum melakukan langkah antisipasi khusus, terkait merebaknya kasus H5N1 (flu burung) di beberapa negara, seperti yang terjadi di Kamboja dan Vietnam, Kamis (2/2), yang kembali merenggut satu korban jiwa. Meski belum melakukan antisipasi khusus, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan melalui simulasi latihan dari waktu ke waktu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan I (KKP) Tanjung Priok Azimal saat kunjungan media di pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (3/2) sore. Indonesia sebagai focal point dari International Health Regulation (IHR) Badan Kesehatan Dunia WHO, akan mendapatkan jika terjadi wabah yang menyerang negara anggotanya. "KKP Tanjug Priok terapkan pengawasan ketat sesuai standar dan prosedur yang berlaku. WHO akan mengabarkan jika terjadi suatu pandemi, dengan itu kewaspadaan segera ditingkatkan, tidak ada persiapan khusus. Sampai kini belum ada laporan dari WHO. Meski begitu kami tetap melakukan simulasi untuk selalu waspada jika terjadi suatu pandemi," katanya. Baca dari sumbernya
PelitaOnline
Inilah liputannya : Sedikitnya ada 14 penyakit menular lintas negara yang patut diwaspadai dan masuk dalam daftar pengawasan. Diantaranya, yang beberapa tahun terakhir kasusnya merebak seperti flu burung, SARS, meningitis, kolera, anthrax, ebola dan HIV/AIDS.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan I (KKP) Tanjung Priok Azimal saat kunjungan pewarta media dalam acara ‘Cegah Tangkap Penyakit di Pintu I Tanjung Priok’ di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (3/2).
Melihat merebaknya jenis penyakit tersebut, KKP Tanjung Priok senantiasa melakukan ‘Cegah Tangkal Penyakit Karantina’. Meliputi penyakit menular potensial dan segala sesuatu yang masuk dalam Public Health of International Concern (PHEIC) antar daerah, antar pulau dan juga antar negara.
“Itu merupakan tugas kami (KKP). Apalagi KKP di berbagai daerah memiliki standard operating procedure rutin untuk melakukan pemeriksaan kapal yang transit di pelabuhan," kata Azimal kepada wartawan.
Sebenarnya tugas KKP itu, adalah melakukan pengamanan dan merujuk jika ada awak kapal yang menderita penyakit menular tertentu. Memeriksa siapa saja yang terpapar oleh penderita dan kemudian untuk tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke rumah sakit. Baca dari sumbernya
Demikian disampaikan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan I (KKP) Tanjung Priok Azimal saat kunjungan pewarta media dalam acara ‘Cegah Tangkap Penyakit di Pintu I Tanjung Priok’ di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (3/2).
Melihat merebaknya jenis penyakit tersebut, KKP Tanjung Priok senantiasa melakukan ‘Cegah Tangkal Penyakit Karantina’. Meliputi penyakit menular potensial dan segala sesuatu yang masuk dalam Public Health of International Concern (PHEIC) antar daerah, antar pulau dan juga antar negara.
“Itu merupakan tugas kami (KKP). Apalagi KKP di berbagai daerah memiliki standard operating procedure rutin untuk melakukan pemeriksaan kapal yang transit di pelabuhan," kata Azimal kepada wartawan.
Sebenarnya tugas KKP itu, adalah melakukan pengamanan dan merujuk jika ada awak kapal yang menderita penyakit menular tertentu. Memeriksa siapa saja yang terpapar oleh penderita dan kemudian untuk tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke rumah sakit. Baca dari sumbernya
Seputar Indonesia
Inilah liputannya : Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Priok Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan pendeteksian dini dan pengawasan masuknya virus flu burung dan flu babi lewat pelabuhan.
Hal ini dilakukan mengingat akhir-akhir ini suspect flu burung dan flu babi sedang merebak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Kepala KKP Kelas I Tanjung Priok Kemenkes Azimal mengatakan, virus flu burung dan flu babi merupakan dua virus yang sangat diwaspadai peredarannya melalui pelabuhan. Kendati demikian, dia mengemukakan, selama 2010- 2011 tidak ada virus flu burung dan flu babi yang masuk melalui pelabuhan Tanjung Priok.
Meskipun ada 13 orang suspect pada rentang waktu tersebut, semuanya dinyatakan negatif dari virus tersebut. “Ada 13 orang suspect flu burung sepanjang 2010–2011.Mereka adalah penumpang kapal dari Singapura dan Filipina. Pada saat itu screening segera dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium. Dari 13 suspect itu, berdasarkan pemeriksaan laboratorium, semua hasilnya negatif,” ungkap dia kepada wartawan di Pelabuhan Tanjung Priok,Jakarta,kemarin.
Dia mengutarakan, saat ini pihaknya akan melakukan deteksi dini kepada kapal yang berasal dari negara tertentu, khususnya negara yang sedang terinfeksi virus tertentu,termasuk flu burung dan flu babi. Setelah itu dilakukan karantina terhadap kapal tersebut. Azimal mengungkapkan, untuk mencegah masuknya virus flu burung dan flu babi melalui pelabuhan, pihaknya selalu mengecek website World Health Organization (WHO). Baca dari sumbernya
Hal ini dilakukan mengingat akhir-akhir ini suspect flu burung dan flu babi sedang merebak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Kepala KKP Kelas I Tanjung Priok Kemenkes Azimal mengatakan, virus flu burung dan flu babi merupakan dua virus yang sangat diwaspadai peredarannya melalui pelabuhan. Kendati demikian, dia mengemukakan, selama 2010- 2011 tidak ada virus flu burung dan flu babi yang masuk melalui pelabuhan Tanjung Priok.
Meskipun ada 13 orang suspect pada rentang waktu tersebut, semuanya dinyatakan negatif dari virus tersebut. “Ada 13 orang suspect flu burung sepanjang 2010–2011.Mereka adalah penumpang kapal dari Singapura dan Filipina. Pada saat itu screening segera dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium. Dari 13 suspect itu, berdasarkan pemeriksaan laboratorium, semua hasilnya negatif,” ungkap dia kepada wartawan di Pelabuhan Tanjung Priok,Jakarta,kemarin.
Dia mengutarakan, saat ini pihaknya akan melakukan deteksi dini kepada kapal yang berasal dari negara tertentu, khususnya negara yang sedang terinfeksi virus tertentu,termasuk flu burung dan flu babi. Setelah itu dilakukan karantina terhadap kapal tersebut. Azimal mengungkapkan, untuk mencegah masuknya virus flu burung dan flu babi melalui pelabuhan, pihaknya selalu mengecek website World Health Organization (WHO). Baca dari sumbernya
Itulah hasil dari liputan masmedia, yang bisa penulis tampilkan dari internet semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar