JawaPos.com - PT Pelindo II
(persero) membidik pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Patimban,
Subang, Jawa Barat (Jabar). Tak tanggung-tanggung, perusahaan Indonesian
Port Corporation (IPC) ini siap menggelontorkan seluruh dana
pembangunan pelabuhan yang menelan Rp 43,22 triliun tersebut.
Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo II, Elvyn G Masassya mengatakan, pihaknya siap untuk mengelola dan turut serta dalam proses pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban. Apalagi pelabuhan itu masuk di dalam salah satu proyek strategis nasional.
Pembangunan pelabuhan ini membutuhkan dana sebesar Rp 43,22 triliun. “Pelindo II siap untuk mengelola dan membangun infrastruktur Pelabuhan Patimban,” ujar Elvyn kepada wartawan, Selasa (17/1).
Disebutkannya, Pelabuhan Patimban akan dibangun di dalam 3 tahap pembangunan. Tahap konstruksi akan dimulai pada tahun 2018, soft opening pada 2019. Infrastuktur pelabuhan secara keseluruhan dapat rampung pada tahun 2027.
Jepang merupakan salah satu pihak yang paling santer dikabarkan akan membangun dan memberikan pinjaman untuk pembangunan Pelabuhan Patimban. Sebab, dana yang digelontorkan Pelindo IIsebesar Rp 43,22 triliun akan diambil dari pinjaman dari Jepang.
Keterlibatan Jepang dalam pembangunan pelabuhan Patimban semakin menguat dengan kedatangan PM Jepang, Shinzo Abe di Jakarta pada 15 Januari lalu.
Sebelumnya Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, dalam pembangunan pelabuhan itu harus ada BUMN yang ikut terlibat. “Presiden inginnya perusahaan pengusaha Indonesia masuk. Tapi terus terang saya belum tahu siapa yang potensial bisa masuk. Jangan Semua BUMN dong, harus ada swasta yang masuk” ungkap Luhut Binsar Panjaitan di Hotel Fairmont.
Lebih lanjut Luhut juga mengatakan, saat ini sudah ada beberapa nama yang berpotensi mengelola pelabuhan ini bersama Pelindo II. Beberapa nama yang sudah sempat muncul adalah Astra dan Mitsubishi serta dua perusahaan lainnya di jepang yang menyatakan kesediaannya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyabutkan, saat ini proses pembangunan Pelabuhan Patimban sedang dalam tahap koordinasi pengurusan Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilayah (RTRW) kemudian baru dilanjutkan dengan pembebasan lahan.
“(saat ini) kan lagi ngurus tata ruang, Gubernur Jawa Barat sudah tanda tangan, kemudian menunggu AMDAL. Kalau sudah AMDAL tinggal melakukan pembebasan lahan,” tandas Budi Karya.
Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo II, Elvyn G Masassya mengatakan, pihaknya siap untuk mengelola dan turut serta dalam proses pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban. Apalagi pelabuhan itu masuk di dalam salah satu proyek strategis nasional.
Pembangunan pelabuhan ini membutuhkan dana sebesar Rp 43,22 triliun. “Pelindo II siap untuk mengelola dan membangun infrastruktur Pelabuhan Patimban,” ujar Elvyn kepada wartawan, Selasa (17/1).
Disebutkannya, Pelabuhan Patimban akan dibangun di dalam 3 tahap pembangunan. Tahap konstruksi akan dimulai pada tahun 2018, soft opening pada 2019. Infrastuktur pelabuhan secara keseluruhan dapat rampung pada tahun 2027.
Jepang merupakan salah satu pihak yang paling santer dikabarkan akan membangun dan memberikan pinjaman untuk pembangunan Pelabuhan Patimban. Sebab, dana yang digelontorkan Pelindo IIsebesar Rp 43,22 triliun akan diambil dari pinjaman dari Jepang.
Keterlibatan Jepang dalam pembangunan pelabuhan Patimban semakin menguat dengan kedatangan PM Jepang, Shinzo Abe di Jakarta pada 15 Januari lalu.
Sebelumnya Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, dalam pembangunan pelabuhan itu harus ada BUMN yang ikut terlibat. “Presiden inginnya perusahaan pengusaha Indonesia masuk. Tapi terus terang saya belum tahu siapa yang potensial bisa masuk. Jangan Semua BUMN dong, harus ada swasta yang masuk” ungkap Luhut Binsar Panjaitan di Hotel Fairmont.
Lebih lanjut Luhut juga mengatakan, saat ini sudah ada beberapa nama yang berpotensi mengelola pelabuhan ini bersama Pelindo II. Beberapa nama yang sudah sempat muncul adalah Astra dan Mitsubishi serta dua perusahaan lainnya di jepang yang menyatakan kesediaannya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyabutkan, saat ini proses pembangunan Pelabuhan Patimban sedang dalam tahap koordinasi pengurusan Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilayah (RTRW) kemudian baru dilanjutkan dengan pembebasan lahan.
“(saat ini) kan lagi ngurus tata ruang, Gubernur Jawa Barat sudah tanda tangan, kemudian menunggu AMDAL. Kalau sudah AMDAL tinggal melakukan pembebasan lahan,” tandas Budi Karya.
0 komentar:
Posting Komentar